Seni lakon tradisional Melayu berasal dari Bunguran Natuna adalah salah satu aset nasional di bidang teater rakyat merupakan seni kebanggaan anak Natuna.
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Salam jumpa dan selamat datang di halaman blog ini, mudah-mudahan pertemuan ini membawa berkah bagi kita semua. Blog ini saya sediakan untuk kita saling bertukar pikiran, berbagi informasi dan saling menyapa sekaligus mempererat silaturrahim antara kita. Semoga bermanfaat.
Mendu adalah kesenian lakontradisional Kepulauan Riau yang hingga setakat ini mulai kian ditinggalkan khalayak tempatan. Akibat semakin berkurangnya penyelenggaraan pementasan, sehingga bagi orang Melayu sendiri kesenian Mendu semakin tidak dikenal, bahkan hampir-hampir terlupakan, ditambah pula rempuhan budaya global melalui media elektronik semakin menggila.
Selain itu parapemendu yang mahir semakin langka dan kalaupun ada kondisinya sudah renta dan parapemuda tempatan pun kurang tertarik untuk melakukannya. Setakad ini memang sulit untuk mencari pemendu-pemendu muda. Penyebab lainnya adalah bahwa selama ini kesenian tradisional asal Bunguran-Natuna ini masih dalam "kesenian" belum dipublikasi dalam bentuk buku.
Niscaya, kesenian lakon ini merupakan salah satu khazanah budaya dan kesenian yang sudah lama berakar pada masyarakat Melayu Kepulauan Riau, bila tidak ada upaya yang sungguh-sungguh untuk membudayakannya dengan mendokumentasikan dalam "karya budaya tulisan", alamatlah kesenian ini hilang di bumi. Oleh karenanya, generasi sekarang dan mendatang harus dikenalkan dengan kesenian lakon yang sudah termasyhur di dunia ini dengan menerbitkan buku-buku tentang Mendu di bumi Melayu ini. Salah satunya adalah buku karya seorang pemendu asal Natuna, Asmui Bakar yang bertajuk "Mendu, Episode Raja Muda Sebuah Seni Teater Tradisional Kepulauan Riau".
Karya budaya tulis ini sebagai salah satu usaha dalam menanamkan kecintaan generasi muda terhadap kebudayaan yang bersebati dengannya di masa datang dengan dunia yang global. Buku ini disusun dengan perwajahan yang eksotik dan penyajiannya orisinil dengan urutan lakon, dengan tujuan pembaca, pencinta seni Mendu, dan khalayak yang tertarik mendalami kesenian lakon ini lebih mudah memahami dan melakonkannya. Sehingga esensi Mendu sebagai kesenian tradisional Melayu Kepulauan Riau tidak terbongkah, kendati sudah dan akan dilakukan modifikasi-madifikasi dalam rangka pengkayaan kebudayaan.
Buku "Mendu, Episode Raja Muda Sebuah Seni Teater Tradisional Kepulauan Riau" dapat memberikan nuansa baru bagi upaya pelestarian kebudayaan Melayu terutama seni teater tradisional. Diharapkan pula dapat menghantarkan keagungan kembali Melayu di bumi, sehingga "takkan hilang Melayu di bumi".
Place of birth: in Sedanau Natuna, June 5, 1948
Position: Vice Chairman Pergasi Province
Activity: Struggle for Natuna tops (tops Berembang) into the National Sports Achievement with the Directorate General of Art and Film, the Directorate of the Ministry of Culture and Tourism The tradition of the Republic of Indonesia since 2005
Being Speaker: At the National Level Workshop tops in Jakarta (26 to 28 August 2005)
Speaker and Chairman of the Team in a workshop on preparation of regulations and discipline of the National Games in Tanjungpinang tops (2 to 4 September 2006)
Test Team Pick Rather, they Berembang top games in the National Level Louth Province of Bangka Belitung (27 to 29 July 2007)
Test Team Pick Rather, they Berembang tops National Games in Taman Mini Indonesia Indah Jakarta (7 to 9 December 2007)
Speakers On Socialization Rather, they top the National Games in Purworejo, Central Java (2 - May 3, 2008)
Speakers On Socialization Rather, they top the National Games in Pontianak, West Kalimantan, Muntok (Babylon), Tanjung Karang (Bandarlampung), Lamongan (East Java), East Lombok (NTB) and Ambon (Maluku).